Sekolah Alam….
Pertama kali mendengar nama itu yang terlintas di benak saya adalah, ‘Ih, ini
sekolah kayaknya seru’. Tanpa tahu apa dan bagaimana sekolah itu sesungguhnya. Saya
benar-benar buta, apa itu sekolah alam, yang saya tahu sekolah ini tidak
seperti sekolah pada umumnya.
Sebuah jalan
mulai terbuka saat saya mendapatkan informasi mengenai lowongan mengajar di Sekolah
Alam Indonesia (SAI). Hal yang pertama saya lakukan tentu saja mencari tahu
sejarah dan latar belakangnya. Ya… Namanya juga orang awam, supaya bisa masuk
dalam bagian SAI tentunya saya harus mencari tahu informasi terkait tentang
sekolah ini kan?
Ketika searching di Google, saya akhirnya
menemukan website Sekolah Alam Indonesia. Di sana terdapat penjelasan mengenai
sejarah dan visi misinya. (coba klik disini)
Saya merasa
kurang puas dengan apa yang telah saya baca di sana. Bukannya memuaskan, tulisan
itu malah semakin memicu rasa penasaran saya tentang sekolah alam. Hingga
akhirnya saya mencari berbagai informasi dari orang-orang yang pernah
berhubungan langsung dengan sekolah alam.
Awalnya saya
kira belajar di sekolah alam itu, siswa belajar seperti anak-anak lain. Belajar
menggunakan kurikulum konvensional, hanya saja mereka belajar di luar ruangan.
Semua itu seketika hilang saat saya melihat langsung realita yang terpampang nyata di SAI Meruyung. *haduh mongnaon*
‘Oh ternyata
mereka punya kelas juga.’ ‘Oh ternyata kurikulumnya beda.’ ‘Oh ternyata mereka
memakai sepatu boots ya kalau ke sekolah.’ ‘Oh ternyata sekolah ini sangat
menekankan nilai-nilai islam.’ dan masih banyak lagi ‘Oh ternyata…. Oh
ternyata….’ lainnya.
Setelah beberapa
referensi terkumpul, ada simpulan kecil di benak saya saat itu. Ternyata SAI
ini berbeda dengan sekolah alam lain yang ada di luaran sana.
Sekolah Alam
Indonesia (SAI) merupakan sekolah yang berbasis komunitas. Artinya, semua orang
yang berada di dalamnya ikut terlibat untuk membangun
eksistensi sekolah. Pihak sekolah, guru, siswa
maupun orangtua, semuanya berperan penting. *ini bahasa apa, aku kok bingung sendiri*
Sebagai jalan
untuk membangun generasi pemimpin yang bertakwa, SAI memiliki tiga pilar utama.
Tiga pilar tersebut adalah Akhlak, Leadership,
dan Keterampilan berpikir. Hal itu tidak hanya sebatas slogan atau wacana
semata. Saat saya memasuki lingkungan SAI Meruyung, suasana yang terbangun
sedikit banyak mewakili tiga pilar tersebut.
Saya merasa
sangat berkesan saat mengikuti seleksi penerimaan guru, beberapa anak
menghampiri, menyapa dan bertanya, “ Assalamu’alaikum… Ibu guru baru ya?” “Nama
ibu siapa?” “Namaku Rivan”, ”Namaku Kiki”, “Namaku Caca”, “Namaku Aulia”, “Namaku
Rana” ….. Nama-nama itulah yang mengawali perkenalanku dengan SAI Meruyung ini.
Mereka begitu antusias, ramah, dan supel. Itu yang pertamakali membuat saya
jatuh cinta pada SAI Meruyung. Anak-anak yang luar biasa.
Waktu berjalan
begitu cepatnya. Alhamdulillah, saya dapat menjadi bagian dari keluarga besar
SAI Meruyung. Menjadi seorang Fasilitator SAI Meruyung tidaklah semudah yang
saya bayangkan. Sejak tahap seleksi, pun yang diuji bukanlah soal kognitif tok. Bacaan Alqur’an, metode mengajar,
kekuatan fisik, hingga komitmen untuk menjadi facilitator of leading generation menjadi poin penting untuk
dipertimbangkan. Semua itu memang benar dibutuhkan saat terjun langsung dalam
memfasilitasi mereka belajar.
Ah ya. Di sini,
kami sebagai tenaga pengajar diperkenalkan dengan istilah fasilitator, bukan
lagi guru. Kenapa? Karena sejatinya kami hanya memfasilitasi anak-anak yang
sudah memiliki fitrah yang luar biasa untuk memperluas cahaya yang mereka
miliki, bukanlah menggurui mereka dengan mencetak generasi secara kaku dan konvensional.
Ya meskipun tetap saja istilah yang sering digunakan oleh anak-anak dan orang
tua siswa tetap saja guru. -_-‘
SAI memiliki
metode yang unik dalam mengembangkan bakat yang terdapat pada anak. Kami tidak
mengatakan bahwa anak ini nakal, tapi kami menyebutnya bahwa anak ini memiliki
energi lebih. Kami tidak mengatakan anak itu aneh, tapi kami menganggap anak
itu unik. Tidak ada judge negatif
terhadap anak-anak yang memang terlahir unik dan spesial. Sekolah alam
benar-benar mencerminkan sebuah sekolah kehidupan.
Menghadapi
anak-anak yang super ini tentu saja tidak bisa menggunakan metode yang
biasa-biasa saja. Fun Learning adalah
cara paling pas untuk mereka. Banyak orang bilang, ‘Itu sekolah kok isinya
main-main doang, kapan belajarnya?’
Justru disaat bermain itulah anak-anak mendapatkan ilmu. Cara belajar yang
menyenangkan itulah yang akan tersimpan dalam memori mereka nantinya. Sehingga
agenda-agenda sekolah pun dirancang
sedemikian rupa agar terasa fun dan
berbekas dalam hati mereka.
SAI memiliki
kegiatan yang tidak pernah ada disekolah konvensional sana. Seperti Market Day,
WWP Expo, Language Fair, Pra-OTFA, OTFA, Ramadhan Camp, dan Itikaf. Yang
terlibat didalamnya tentu saja tidak hanya pihak sekolah, fasilitator dan
siswa. Karena ini sekolah komunitas, pastinya ada peran orangtua yang turut
andil di sana.
***
SAI memiliki
kurikulum tematik yang unik. Setiap subject dikaitkan dengan tema yang sedang
di kerjakan. Pada tahun ajaran 2015/2016 SAI Meruyung khususnya sudah mulai
menerapkan Project Based Learning sebagai tools
pembelajaran.
Hal ini berawal
dari pihak sekolah yang melihat potensi yang dimiliki oleh orangtua siswa
terkait bidang pendidikan modern. Dengan mendatangkan expertist dibidang PjBL ini, Alhamdulillah… Ruh SAI Meruyung mulai
nampak. Kami tidak hanya mengaitkan subject
terhadap tema, tetapi juga ada challenge tersendiri
karena kami perlu melahirkan sebuah karya dari project yang telah didesain.
Produk yang
dihasilkan dari PjBL ini cukup mendapat perhatian dari khalayak ramai. Terutama
yang tergabung dalam media sosial (faceboook, twitter, dsb). Mereka melihat SAI
Meruyung begitu keren dan unik. Kalau istilah Sarah Sechan, SAI Meruyung itu ‘Udah kece dari lahir’. Padahal dibalik
semua itu terdapat proses, perjuangan, manis, pahit, yang dirasakan oleh
komunitas SAI Meruyung, terutama oleh pihak sekolah dan fasilitator. Berat
memang pada awalnya. Tapi setelah melihat hasil yang didapat. That is nothing.
***
Oh Meruyung... Is Wonderfull,,,,,
Sambil numpang promosi akun yutub ah... ini acara upgrading fasilitator tahun 2016 yaitu susur pantai
Sambil numpang promosi akun yutub ah... ini acara upgrading fasilitator tahun 2016 yaitu susur pantai
#initumbentumbenanpostingannyabener #tetepajanyepandiakhir #haha
keren banget...... huf huf... semakin semangat nih
BalasHapusAlhamdulillah.... ketularan orang-orang keren nih
HapusMaasyaa Allaah keren dan sangat inspiratif ��
BalasHapusSemoga bisa terus menginspirasi ya... aamiin... 😄
Hapus